Rabu, 28 Maret 2012

mikrobiologi

Vibrio cholerae 
      Karakteristik umum

Ada dua jenis V. cholerae yang berpotensi sebagai patogen pada manusia. Jenis utama yang menyebabkan kolera adalah V. cholerae O1, sedangkan jenis-jenis lainnya dikenal sebagai non-O1.
V. cholerae O1 adaalah penyebab kolera Asiatik atau kolera epidemik. Kasus kolera sangat jarang terjadi di Eropa dan Amerika Utara. Sebagian besar kasus kolera terjadi di daerah-daerah (sub)-tropis. Kolera selalu disebabkan oleh air yang tercemar atau ikan (atau kerang) yang berasal dari perairan yang tercemar.
V. cholerae non-O1 hanya menginfeksi manusia dan hewan primata lainnya. Organisme ini berkerabat dengan V. cholerae O1, tetapi penyakit yang ditimbulkannya tidak separah kolera. Strain patogenik dan non-patogenik dari organisme ini merupakan penghuni normal di lingkungan air laut dan muara. Organisme ini pada masa lalu disebut sebagai non-cholera vibrio (NCV) dan nonagglutinable vibrio (NAG).

Gejala-gejala penyakit

Kolera merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh V. cholerae . Gejala-gejala kolera Asiatik dapat bervariasi dari diare cair yang ringan, sampai diare akut yang ditandai dengan kotoran yang berwujud seperti air cucian beras. Gejala awal penyakit ini umumnya terjadi dengan tiba-tiba, dengan masa inkubasi antara 6 jam sampai 5 hari. Kram perut, mual, muntah, dehidrasi, dan shock (turunnya laju aliran darah secara tiba-tiba). Kematian dapat terjadi apabila korban kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar. Penyakit ini disebabkan karena korban mengkonsumsi bakteri hidup, yang kemudian melekat pada usus halus dan menghasilkan racun kolera. Produksi racun kolera oleh bakteri yang melekat ini menyebabkan diare berair yang merupakan gejala penyakit ini.
Dosis infektif – Penelitian menggunakan sukarelawan manusia yang sehat menunjukkan bahwa penyakit timbul apabila manusia mengkonsumsi kurang lebih satu juta organisme. Konsumsi antasida (obat yang menetralkan asam lambung) dapat menurunkan dosis infektif secara nyata.  Gejala-gejala V. cholerae non-O1 berupa diare dan kram perut. Demam yang disertai muntah dan mual terjadi pada 25% individu yang terinfeksi. Kira-kira 25% individu yang terinfeksi akan mengeluarkan kotoran dengan darah dan lendir. Diare, pada beberapa kasus, dapat menjadi sangat parah, dan berlangsung selama 6-7 hari. Diare biasanya terjadi dalam 48 jam setelah konsumsi organisme. Mekanisme organisme ini dalam menimbulkan penyakit tidak diketahui, namun demikian racun enterotoxin dan mekanisme penyerangan diduga menjadi penyebab penyakit ini. Penyakit muncul saat organisme melekatkan diri ke usus halus individu yang terinfeksi dan kemudian menyerang korbannya.
Dosis infektif – Diduga organisme dalam jumlah besar (lebih dari satu juta) harus dikonsumsi untuk dapat menyebabkan penyakit. 

       Diagnosis

Penyakit kolera dapat dipastikan hanya dengan mengisolasi organisme penyebabnya dari kotoran diare individu yang terinfeksi. Diagnosis terhadap infeksi V. cholerae non-O1 dilakukan dengan membiakkan organisme dari kotoran diare individu yang terinfeksi atau dari darah pasien yang menderita septicemia (infeksi dalam aliran darah).

         Makanan terkait

Kolera umumnya merupakan penyakit yang menyebar karena sanitasi yang buruk, yang mengakibatkan kontaminasi sumber air.
Cara ini jelas merupakan mekanisme utama penyebaran kolera dalam lingkungan masyarakat miskin di Amerika Selatan.
Fasilitas sanitasi yang baik di Eropa dan Amerika Serikat mengakibatkan hampir tidak pernah terjadi wabah kolera. Kasus-kasus sporadis muncul karena kerang yang diambil dari perairan pantai yang tercemar oleh kotoran, dimakan mentah. Kolera dapat juga ditularkan oleh kerang yang dipanen dari air yang tidak tercemar karena V. cholerae O1 merupakan bagian dari mikrobiota penghuni alami perairan pantai.
Kerang yang dipanen dari perairan pantai sering mengandung V. cholerae non-O1.
Konsumsi kerang mentah, atau yang proses pemasakannya kurang tepat, atau yang sudah dimasak tetapi terkena kontaminasi ulang, dapat berakibat pada infeksi. 

       Pencegahan

Kebersihan yang kurang, air yang tercemar, dan cara penanganan makanan yang kurang higienis merupakan penyebab utama infeksi. Karena itu pemanasan air dengan benar (hingga mendidih) dan sanitasi yang baik dapat mencegah infeksi V. cholerae. 

Populasi rentan

Semua orang diyakini rentan terhadap infeksi, tetapi individu dengan sistem kekebalan yang rusak atau tidak berkembang, asam lambung yang berkurang, atau kekurangan nutrisi dapat menderita gejala-gejala penyakit yang lebih parah.
Semua individu yang menkonsumsi kerang mentah, rentan terhadap diare yang disebabkan oleh organisme ini.

Selasa, 06 Maret 2012

perhitungan jumlah bakteri

ALAM MINERS....

Penyebaran mikroorganisme yang tumbuh pada bahan hasil pertanian pada hasil olahnya pada umumya terdiri dari bakteri, jamur/kapang, virus dan disamping itu terdapat juga binatang satu sel. Pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme dalam bahan (makanan), akan menyebabkan perubahan-perubahan tertentu yaitu : perubahan yang bersifat fisik dan dan kimiawi, sebagai contoh yaitu: konsistensi bahan menjadi lunak, timbul gas atau aroma tertentu dan zat racun yang membahayakan. Jumlah penyebaran bakteri/mikroorganisme pada bahan (makanan) yang sedang mengalami pembusukan sangat bervariasi jumlahnya dan tidak sama jenis (species)-nya serta tergantung pada: varietas, habitat, susunan kimia, cara penanganan, suhu penyimpanan, dan lain-lain.
Pertumbuhan mikroorganisme yang membentuk koloni dapat dianggap bahwa setiap koloni yang tumbuh berasal dari satu sel, maka dengan menghitung jumlah koloni dapat diketahui penyebaran bakteri yang ada pada bahan. Jumlah mikroba pada suatu bahan dapat dihitung dengan berbagai macam cara, tergantung pada bahan dan jenis mikrobanya. Ada 2 macam cara perhitungan jumlah mikroba/bakteri, yaitu perhitungan secara langsung dan tidak langsung.
1. Perhitungan jumlah mikroba secara langsung
Jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan, baik yang mati atau yang hidup. Berbagai cara perhitungan mikroba secara langsung menggunakan:
a. Counting chamber
b. Cara pengecatan dan pengamatan mikroskopik
c. Filter membrane
 2.  Perhitungan jumlah miroba secara tidak langsung
Jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan baik yang mati atau yang hidup atau hanya untuk menentukan jumlah mikroba yang hidup saja, ini tergantung cara-cara yang digunakan. Untuk menentukan jumlah miroba yang hidup dapat dilakukan setelah larutan bahan atau biakan mikroba diencerkan dengan factor pengenceran tertentu dan ditumbuhkan dalam media dengan cara-cara tertentu tergantung dari macam dan sifat-sifat mikroba. Perhitungan jumlah mikroba secara tidak langsung ini dapat dilakukan dengan:
a.  Menggunakan pemusing
b.  Berdasarkan atas kekeruhannya
c.  Menggunakan penghitung elektronik
d.  Berdasarkan analisa kimia
e.   Berdasarkan bobot kering
f.    Menggunakan cara pengenceran
g. Menggunakan cara jumlah mikroba yang paling mungkin Most (Probable   Number=MPN)
Turbidimeter merupakan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Metode pengukuran turbiditas dapat dikelompokkan dalam tiga golongan , yaitu pengukuran perbandingan intensitas cahaya yang dihamburkan terhadap intensitas cahaya yang datang; pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalaman dimana cahaya mulai tidak tampak di dalam lapisan medium yang keruh. instrumen pengukur perbandingan Tyndall disebut sebagai Tyndall meter. Dalam instrumen ini intensitas diukur secara langsung. Sedang pada nefelometer, intensitas cahaya diukur deagan den-an larutan standar. Turbidimeter meliputi pengukuran cahaya yang diteruskan. Turbiditas berbanding lurus terhadap konsentrasi dan ketebalan, tetapi turbiditas tergantung. juga pada warna. Untuk partikel yang lebih kecil, rasio Tyndall sebanding dengan pangkat tiga dari ukuran partikel dan berbanding terbalik terhadap pangkat empat panjang gelombangnya.
Prinsip spektroskopi absorbsi dapat digunakan pada turbidimeter dan nefelometer. Untuk turhidimeter, absorbsi akibat partikel yang tersuspensi diukur sedangkan pada nefelometer, hamburan cahaya oleh suspensilah yang diukur. Meskipun prcsisi metode ini tidak tinggi tetapi mempunyai kegunaan praktis, sedangkan akurasi pengukuran tergantung pada ukuran dan bentuk partikel. Setiap instrumen spektroskopi absorbsi dapat digunakan untuk turbidimeter, sedangkan nefelometer kurang sering digunakan pada analisis anorganik. Pada konsentrasi yang lebih tinggi, absorbsi bervariasi secara Tinier terhadap konsentrasi, sedangkan pada konsentrasi lebih rendah untuk sistem koloid Te dan SnCl2, tembaga ferosianida dan sulfida-sulfida logam berat tidak demikian halnya. Kelarutan zat tersuspensi seharusnya kecil. Suatu gelatin pelindung koloid biasanya digunakan untuk membentuk suatu dispersi koloid yang seragam dan stabil.
Cara ini merupakan perhitungan kerapatan suatu materi sel didalam larutan yang diberi cahaya. Kualitas yang diberikan cahaya identik dengan kerapatan materi sel yang berada dalam larutan
Serapan (A) yang diperoleh adalah :

A = 2 – log % T

Dimana :
A = Serapan
T = Transimisi
            Beberapa senyawaan yang tak-dapat-larut, dalam jumlah-jumlah sedikit, dapat disiapkan dalam keadaan agregasi sedemikian sehingga diperoleh suspensi yang sedang-sedang stabilnya. Sifat-sifat dari suspensi akan berbeda-beda menurut konsentrasi fase terdispersinya. Bila cahaya dilewatkan melalui suspensi tersebut, sebagian dari energi radiasi yang jatuh dihamburkan dengan penyerapan, pemantulan, pembiasan, sementara sisanya ditransmisi (diteruskan). Pengukuran intensitas cahaya yang ditransmisi sebagai fungsi dari konsentrasi fase terdispersi adalah dasar dari analisis turbidimetri. Dalam membuat kurva kalibrasi dianjurkan dalam penerapan turbidimetri karena hubungan antara sifat-sifat optis suspensi dan konsentrasi fase terdispersinya paling jauh adalah semi empiris. Agar kekeruhan (turbidity) itu dapat diulang penyiapannya haruslah seseksama mungkin, endapan harus sangat halus. Intensitas cahaya bergantung pada banyaknya dan ukuran partikel dalam suspensi sehingga aplikasi analitik dapat dimungkinkan
            Prinsip spektroskopi absorbsi dapat digunakan pada turbidimeter, dan nefelometer. Untuk turbidimeter, absorpsi akibat partikel yang tersuspensi diukur sedangkan pada nefelometer, hamburan cahaya oleh suspensilah yang diukur. Meskipun presisi metode ini tidak tinggi tetapi mempunyai kegunaan praktis, sedang akurasi pengukuran tergantung pada ukuran dan bentuk partikel. Setiap instrument spektroskopi absorpsi dapat digunakan untuk turbidimeter, sedangkan nefelometer memerlukan resptor pada sudut 90oC terhadap lintasan cahaya. Metode nefelometer kurang sering digunakan pada analisis anorganik. Pada konsentrasi lebih tinggi, absorpsi bervariasi secara linear terhadap konsentrasi, sedangkan pada konsentrasi lebih rendah untuk sistem koloid Te dan SnCl2, tembaga ferrosianida dan sulfide-sulfida logam berat tidak demikian halnya. Kelarutan zat tersuspensi seharusnya kecil. Suatu gelatin pelindung koloid biasanya digunakan untuk membentuk suatu disperse koloid yang seragam dan stabil (Khopkar, 1990). Turbiditas yang diakibatkan suatu suspensi adalah :

S = log

Di mana S = turbidans,
Persamaan-persamaan ini berlaku untuk larutan encer. Untuk radiasi monokromatis α, K, d, λ adalah tetapan sehingga persamaan diatas dapat diringkus menjadi :
S ∞ bc atau S = Kbc
             Persamaan ini sepadan dengan hukum Beer, Aplikasi teknik turbidimeter cukup luas, misalkan dalam studi pencemaran air, jumlah sulfat dalam air dapat diukur dengan turbidimeter. Penentuan sulfat dalam air laut, dapat dilakukan dengan mengubah sulfat menjadi suatu partikel yang tersuspensi dalam air laut tersebut, sehingga memungkinkan dilakukannya analisa secara turbidimetri

Senin, 05 Maret 2012

love VS keripik

Cerpen Cinta : Love VS Keripik


Sudah lama gue mengagumi gadis itu. Emmm,namanya Lia, lebih tepatnya Liandra Erlita Wardani. Kami dipertemukan dalam sebuah acara malam amal gitu di kampus. Doi anak psikologi semester 4. Lia adalah gadis yang manis,periang,lucu dan apa adanya. Dan gue merasa semakin tertarik dengan dia. Semakin hari dipikiran gue Cuma Lia,Lia dan Lia. Sampai-sampai bonyok di Purwodadi pun agak sedikit terabaikan. Hmm....tapi bener,sumpah! Gue bener-bener kagum plus cinta sama Lia.

“Gilang....!!!” tiba-tiba sebuah suara yang gak asing ditelingga gue,membuyarkan lamunan gue tentang Lia. Jelas aja,suara cempreng plus jelek itu suara Rino,temen sekost gue. Temen gila gue,temen bobok gue sekaligus temen curhat gue. Ya meskipun Rino tu gak begitu pantes jadi temen curhat.

“Apa sich lu!” umpat gue kesal.

“Lu mesti lagi mikirin Lia ya?” tanyannya sok tau. “ Tu jemuran lu banyak banget. Diangkat gitu,mau ujan ne...”

“Sumpeh lu. Masak ujan sich?” gue gak percaya gitu dengan apa yang barusan Rino katakan.

“Ya udah,biarin tu cucian basah semua ma ujan.” Jawab Rino kemudian duduk di kursi,hendak menonton tv rupanya. Setengah tergesa-gesa gue angkat tu jemuran-jemuran gue yang seabrek. Maklum anak kost males nyuci,tau-tau cucian dah segunung. Ya mau ngga’mau lah.

“ No,gue kok tambah kesengsem ya sama Lia.” Kata gue sambil melemparkan cucian segunung tu di kasur secara sembarangan.

“ Lu sich,bisanya ngomong doank. Bukti’in kalo lu tu naksir sama si doi. Keduluan orang tau rasa lu..” jawab Rino sambil terus mengunyah makananan wajibnya,keripik singkong. Huah,anak ini jadul banget sich.

Dengan sigap dan tangkas gue samber toples keripik dari tangan Rino,ya meskipun makanan ini dah ada sejak penjajahan Belanda tapi harus gue akui secara jujur,kalo keripik singkong tu is the best. Camilan gak ada duanya sepanjang masa deh. Sumpah,delicious....

Back to problem. Bukan masalah keripik singkong maksud gue,juga bukan jemuran gue segunung tadi. Tapi ini kembali ke Lia. Jujur gue tu lom siap ngomong perasaan gue ke Lia,ya meskipun harus gue akui gue cukup tampan,dan gue cukup bisa buat Lia tertarik ma gue. Buktinya kadang gue ngerasa Lia kirim-kirim signal gitu ma gue. Gue terlalu GR ya?

“Ngomong gampang No,nglakuin susah banget.” Jawab gue dengan mulut penuh dengan keripik singkong. Sadar kayaknya gue mau mengkudeta keripik singkong bikinan emaknya,Rino buru-buru nyamber toples yang gue pegang.

“sialan lu!” umpatnya.”Ini keripik buatan emak gue.”

“huah keripik singkong kayak gitu juga. Bu kos juga bisa buat.” Gue mengejek keripik singkong itu.

“ Bilang aje kalo elu ngiler ma keripik gue.”

“Ogah...”

“ Keliatan juga Lang. Keripik singkong buatan emak gue the best lah.” Rino mengaggung-agungkan keripik buatan maknya. Kayak dosen kalkulus gue yang kasih kuliah dengan semangat juang yang tinggi.

“Berisik lu..” gue gak mau kalah.”Okey gue buktiin ya. Gue gak akan makan tu keripik singkong buatan mak lu,sebelum gue jadian ama si Lia.”

Tiba-tiba aja sebuah deklarasi mengalir keluar dari mulut gue. Bujubuneng,ngapain juga gue ngeluarin taruhan kayak gitu juga. Padahal gue suka banget ama keripik buatan mak Rino. Bahkan kadang-kadang dimalam yang gelap tanpa sepengetahuan Rino gue nyuri tu keripik trus makan diem-diem. Pas pagi-pagi, Rino marah-marah gara-gara keripiknya tinggal separo, gue pura-pura aja kagak ngerti trus menghibur doi dengan rayuan maut gue “Sabar sob,paling di makan tikus.”hehehe,lucu kan? Dan sekarang gue harus jauhin tu keripik jauh-jauh. Wah,bahaya ini.

“Okey gue terima tantangan elu.” Kata Rino bangga. “Kalo sampe keripik gue ilang lagi tiap pagi, awas aje lu.”

Gue kaget setengah mati,kok Rino tau gue yang suka nyuri keripiknya?

“Emang gue pa yang nyuri keripik elu? Tikus Rino,tikus.” Gue membela diri.

“Iya tikus,elu tu tikusnya...”Jawab Rino seenaknya terus ngeloyor pergi. Dengan berisik dimakannya tu keripik dengan nikmat. Huh,dasar orang gila. Gue mengumpat-umpat kesal dalam hati.



-------------------------------------------------



“Elu ngapain Lang cemberut gitu?” tanya Lia ke gue siang itu. Wah Lia perhatian banget ya ke gue.

Sebenarnya dalam hati gue masih dongkol ma Rino,semalem dia berisik terus kunyah tu keripik. Huah menyebalkan,menyebalkan,menyebalkan. Kenapa sich tu simpenan kripik gak abis-abis. Rino kaya pengepul aja. Kalo keripiknya abis,telepon maknya, esoknya langsung tu dikirim 1 karung penuh. Huft,kos-kosan kayak gudang keripik.

“Gak kok Li. Lagi cape aja.” Jawab gue bohong. Masak gue mau bilang gue lagi rebutan keripik sich ama Rino. Gak etis banget gitu. Jaim dikit lah ama calon.yukkks.....

“Ohh...kirain lagi berantem ma Rino.” Jawab Lia.

Busyet,ni cewek tau aja kalo gue lagi perang batin ama si Rino jurangan keripik itu.

“Hohoho,nggak kok. Kami baek-baek aja.”

Lia tersenyum. “ayo ke kantin Lang. Gue laper....” ajak Lia kemudian.

Gue mengangguk. Dari jauh gue liat Rino senyam-senyum geli ke arah gue. Dengan dongkol gue cibirin tu anak.

“ Minggu depan ikut khan Li,ke pantai?” tanyaku setiba kita di kantin.

“Ikutlah. Sekalian gue pengen refreshing Lang. Pengen banget ke pantai.” Jawabnya datar.

“Lagak ajak cowok elu?” tanya gue basa-basi. Lia khan padahal gak punya cowok. Kalopun Lia punya cowok,paling dah aku tonjok-tonjok dah aku usilin sepanjang waktu ma Rino. Biar dia kagak deket-deket ma calon bini gue. Hahaha.

“Lu ngeledekin gue pa Lang? Lu khan tau gue lom punya cowok.” Ujar Lia.

Dengan tampang sok blo’on gue jawab aje perkataan Lia.

“ Hehehe lupa Li. Tapi masak cewek secantik elu gak punya cowok sih Li.”

Hahaha,rayauan maut gue beraksi. Gombal-gombal dikit lah. Tapi kayaknya rayuan gue garing bangetb sich,kayak keripik singkong maknya Rino. Huh,busyet deh udah ma Lia juga,kenapa sich keripik singkong maknya Rino masih membayang-bayang di pelupuk mata gue? Pokoknya gue kagak mau ngebandingin lia ma keripik singkongnya Rino. Keripik ya keripik,Lia ya Lia.

“Hahaha,gombal lu tu garing banget sich lang.” Jawab doi jujur.

Langsung muka gue merah kayak kepiting rebus. Malu banget. Maklumlah,gue terlalu gak biasa gitu ngrayu cewek,biasanya gue yang dirayu. Lho?

“Gak kok Li,lu beneran cantik,” ucap gue pelan,tulus dari dalam hati. Weits,ternyata gue bisa juga ngomong serius. Gue inget-inget baru kali ini gue ngomong serius ma cewek.

Lia tampak tersipu malu dengan perkataan gue tadi. “Makasih Lang...” ujar doi lirih.



------------------------------------------------------------------------------------------------



“ Eh,mang pekarangan rumah elo tu berapa luas sih No .” sunggut gue kesal “Mak lu tuh,singkong mulu....”

Rino tampak nyengar-nyengir memperlihatkan lubang gidungnya yang segede lubang hidung sapi itu.

“Kan gue dah bilang Lang,kalo rumah gue tu pabrik keripik singkong. Jadi ya bonyok gue tiap hari produksi lah....” jawabnya sambil mengunyah makanan wajibnya. “Kenapa,pengen keripik gue?”

“Kagak akh,males makan. Lagian gue khan taruhan ama elu. Cuma gue heran aja,kok mak lu kagak bangkrut ya....?”

Rino tertawa terkekah-kekah.”Ya kagak lah,gue juga kagak tau kok mak gue bisa kagak bangkrut ya,hampir tiap hari kirim keripik kesini.”

Gue tertawa. Gue akhir-akhir ini juga mikir,kok bisa ya maknya Rino kagak bangkrut. Padahal, sering juga ngirim produksi keripik singkong tu buat Rino. Ah,bodo. Gak peduli gue.Kalo urusan Lia gue baru peduli.

“ Tadi gue ngomong ke Lia kalo doi cantik No,” gue memulai cerita.

“Terus...?”

“Doi tersipu-sipu malu gitu.”

“Dah bangga lu...?”

“Iya donk….”

Rino mencibir.” Kalo soal ngomongin cewek cantik,adek gue yang kelas 5 SD pun juga bisa.” Sergahnya.

“Lho kok....”

“Ya iyalah,lu tu garing banget sich lang. Ajak dinner kek,ato sekedar jalan bareng. Monoton gitu terus,mana mau Lia nunggu...” omel rino kayak ibu-ibu. Anak ini kayaknya lebih cocok jadi ibu-ibu rumah tangga daripada bapak rumah tangga.

“ Gue nunggu waktu yang tepat tau!” gue membela diri.

“Kapan...?”

“Secepatnya...,”

“Mpe persediaan keripik mak gue habis pun,lu tu gak akan siap-siap tau.” Potong Rino. Alamak,mpe keripik maknya Rino habis. Padahal gue dah memperediksikan kalo keripik mak Rino tu ga akan habis mpe 7 turunan. Soalnya Rino pernah ngomong,kalo dah lulus kuliah doi bakalan nerusin usaha maknya. Wadow,jadi kapan gue bisa nembak cinta gue?

“Enak aja lu,keripik mak lu kagak bakal abis!” elak gue.

Rino tertawa keras. Tawa penuh ejekan ma gue. Sumpah,gue benci banget ma tertawaan Rio. Tanpa gue sadari ,gue memproklamasikan sesuatu lagi.

“Okey,gue bakal tembak tu Lia dipantai minggu depan. Puas lu!”

“Beneran Lang?” Rino mengerling kearah gue. Tatapan kemenangan kayaknya.

Weh gue tadi ngomong apa ya? Kenapa sich gue gak pernah menang dari si kuya Rino ini. Dasar gila!

“Iya,gue buktiin sama elu ya!” gue bersungut-sungut kesal.

“Hahahaha....” Rino tertawa keras.” Itu baru sahabat gue.” katanya sambil ngeloyor pergi dengan tampang sok merasa nggak bersalah.

Haduh satu lagi beban hidup gue. Nembak Lia di acara liburan minggu depan. Tuhan tolong hambamu ini yang lagi dipermainkan sahabat hamba Tuhan. Dan sadarkanlah dian Tuhan. Amin!!!

------------------------------------------



Akhirnya acara maen-maen ke pantai tiba juga. Hore,hore,hore.lho?

Dari jauh gue dah mengamati gerak-gerik Lia. Pokoknya gue udah kaya detektif beneran ni. Dan gue bener-bener terpesona banget ma Lia. Cantik banget. Tanktop pink,clana pendek plus kuciran ekor kudanya buat gue ngrasa doi kayak putri duyung yang lagi berjemur di pantai. Putri duyung Lia. Hehehe.

“Kok kagak ada putri duyung berjemur ya Lang. Kayak di film-film itu.” Rino mulai berhayal. Dan khayalannya tidak pernah realistis sama sekali.

“Lu kira ini film?” tukas gue. Rino-Rino kadang lu tu blo’on banget. Tapi kenapa ya,tiap gue jauh sama elu,bawaannya kangen terus ma elu.hehehe,tapi gue masih normal!

“Sapa tau aja Lang...”

“Mending lu aja tu yang jadi putra duyung. Tu berjemur di pinggir pantai,” saran gue cekikikan.

“Ah,tega lu Lang.” Tukas Rino kecewa. Tapi kemudian matanya berbinar-binar.aneh banget sih?

“Eh,mana janji lu. Waktunya nembak Lia.”

Aduh,kenapa sih Rino pake acara inget proklamasi berapi-api gue kemaren. Haduh,mau nggak mau,siap nggak siap ini.

“Ayo...”

“Sekarang?”

“Iyalah...” jawab Rino santai. “Mau nunggu keripik mak gue abis...?”

Gue melotot. “ Nggaklah! Keripik lu tu gak bakalan abis,kecuali tu pabrik dicuri sama orang.” Tukas gue ketus. Lama-lama jengkel juga gue sama ni orang.

Rino tertawa.” Makanya,yang gentle man. Tu doi dah harap-harap cemas.” Komentarnya. Harap-harap cemas jidat lu jenong? Lia tu kagak ngerti kalo gue mau nembak dia. Sok tau banget sih.

“Kenapa lu? Ikhlas ya Lia buat gue?” celoteh Rino kemudian.”Hmmm… cantiknya....”

“woey,enak aja lu. Lia inceran gue. Masak lu tega makan temen lu sendiri. Gak etis man.....” tukas gue buru-buru. Enak aja,Lia tu gebetan gue. Seenaknya aja si jurangan kripik tu mau ambil duluan. Ya meskipun prosentase Rino buat dapetin lia tu cuma 25%. Ya keren gue kemana-mana lah. Gue cakep,menarik dan pastinya baik donk. Gak apa-apa khan gue sedikit membanggakan diri. Wajah gue ini adalah wajah yang diharapkan bonyok gue selama hampir 5 tahun. Ya gitu deh,bonyok gue bekerja ekstra keras buat dapetin anak keren kayak gue. Hebat khan gue.

Back to problem. Back to Lia,back to love.

“ Lia,kesini....!” tiba-tiba tanpa gue sangka Rino manggil Lia.

Lia menoleh kemudian menuju kearah kami. Gue salting banget. Mati gaya gue.

“ Apa No...?” tanyanya ketika sampai di depan kami. Sumpah dag,dig,dug deh hati gue. Apa lagi rencana bulus Rino kali ini. Hamba pasrah Tuhan,pasrah...

“ Katanya Gilang mau ngomong sesuatu ma kamu Li..” ujar Rino sekenanya. Busyet,anak ini seneng banget ya buat gue salting plus mati kutu dihadapan Lia.

“ Kgomong apa...?”

“Kagak tau,tanya ja sendiri ma monyetnya.”

Sialan,dalam hati gue mengumpat dah dikatain monyet ma Rino. Kalo gue monyet,lu tu ibunya monyet.eh salah,lebih tepatnya bapaknya monyet. tapi gue gak berani ngomong apa-apa di depan Lia. Jaim dikitlah,biar disangka gue tu orangnya penyabar. Padahal,kalo Rino ngatain gue kayak gitu di kost.wah,dah ku hancurkan dia plus karung-karung keripiknya. Lho,ujung-ujungnya pasti keripik lagi. Haduh....

“ Ya udah,gue cabut dulu ya...” ujar Rino kemudian,dan sekali lagi memperlihatkan tampang gak bersalahnya itu. Sok imut lu.

Sepeninggal Rino gue jadi salting sendiri. Bingung gue harus gimana dan kayak gimana. Cuma Tuhan yang bisa nolong gue.

“ Gilang,lu mau ngomong apa...” tanya Lia mengaggetkan lamunan gue.

“Emmm....anu....” sumpah gue belum siap ngomong.” Nggak kok Li,tadi Rino Cuma bercanda.” Sialan ngomong apa sih gue. Tiba-tiba mengelak gini ya?

“oh,kirain ada yang penting.” Gumam Lia.” Kalau gitu,gue gabung ma temen-temen gue dulu ya?”

Lia hendak meninggalkan gue,tapi tanpa gue sadar tiba-tiba gue pegang tangan Lia.

“jangan pergi dulu Li...” gumam gue lirih.

Lia menoleh kearah gue.

“ jangan pergi Li....” gue bergumam sekali lagi. Mungkin ini memang sudah waktunya buat gue ngomong isi hati gue ke Lia. Kenyataannya gue sayang banget ma Lia. Dan gue kagak mau Lia diambil orang lain. Alasan ke dua,gue nggak mau munafik. Gue kangen banget ma kripik singkong maknya Rino. 2 minggu nggak icip-icip keripik itu,rasanya ada yang beda di lidah gue. Sesuatu yang nggak bisa gue ungkapin. Gue pengen dapetin Lia,dan gue juga pengen dapetin lagi keripik singkong itu. Sekali merengkuh dayung,dua tiga pulau terlampaui. Sip!

“ Lia, gue pengen ngomong sesuatu sama lu...” lanjut gue.

“Gue sayang sama elu Li. Lu mau nggak jadi cewek gue?”

Plong!!! Kayak batu yang bertenger di pundak gue tu pecah seketika. Ringan rasanya tubuh gue.

Lia masih diam saja. Memandangi gue,mungkin pikirnya gue ni bohong kagak ya?

“ Li,jawab dong. Gue nggak bercanda Li. Gue sayang sama lu. Sejak pertemuan kita pertama di malam amal itu,gue ngrasa punya perasaan sayang sama lu. Gue nggak pengen lu dimiliki orang lain...” gue memaparkan semuanya. Kayak pak camat lagi pidato.

“Kenapa Lu nggak ngomong dari dulu sih lang?” celoteh Lia tiba-tiba.” Gue dah nunggu tau!”

“Lha gue takut lu nolak gue Li. Dan gue juga pengen ngeyakinin perasaan gue kalo gue beneran sayang sama elu.” gue membela diri.

Lia tersenyum.” Dodol,siapa sih yang nggak mau pacaran sama cowok seasyik kamu?” ungkapnya.

“Jadi lu terima gue Li...?!” gue sedikit nggak percaya gitu.

Lia tersenyum.”Iya donk...”

Wow,hati gue seneng banget. Kaya tahanan yang keluar dari penjara,terkurung bertahun-tahun. Ah nggak-nggak bukan, lebih seneng lagi.emm, kayak menang undian gitu. Nggak lagi,kayak apa ya? O,iya kayak Rino yang dapat kiriman keripik dari maknya. Lagi-lagi dan selalu saja,gue bandingin semua sama keripik. Tapi seneng juga,mulai ntar malem gue dah bisa ngemil terus. Dan gue juga bisa nyuri keripik Rino tiap malam.hehehe

“ Ini Lang...” tiba-tiba Rino datang dan memberikan gue sesuatu.KERIPIK!!!

‘Keripik...?” Lia keliatan nggak ngerti banget.

“ Lu khan dah jadi cowok Lia. Ini makan sepuas lu,setelah 2 minggu nggak ngrasain keripik singkong buatan mak gue yang super lezat...”

“Maksudnya gimana sih No?” lia cewek gue yang cantik itu semakin nggak ngerti.

“Kemaren Gilang bersumpah sama gue,kalau dia nggak bakalan makan keripik mak gue yang sering dicurinya tiap malem ini,sebelum dia dapetin elu.” Papar Rino. Aduh,kenapa Rino harus bilang juga kalau gue hobi maling keripiknya tiap malem. Dasar nggak bisa jaga rahasia.

Gue masih nyengir-nyengir kuda aja.

Lia tertawa.” Aduh,aneh-aneh aja kalian. Patih Gajahmada bersumpah nggak bakalan makan buah kelapa sebelum apa yang didapatkannya terwujud. Lha lu Gilang, nggak akan makan keripik singkong sebelum lu dapetin gue.”komnetranya.

Gue kira Lia bakal marah karena gue bandingin dia sama keripik singkong,ternyata dia malah ketawa-ketawa.

“Maafin ya Li. Keripik singkong sama elu itu sama. Sama-sama bisa buat hati gue rindu.”

Rino dan Lia tertawa serempak.” Iya,kalau mau keripik minta atau ambil aja. Jangan nyuri tiap malem gitu.lu kira gue nggak tau,” omel Rino.

Gue tertawa.” Keripik singkong lu menggoda No...”komentar gue.

Kami tertawa.” Sini,gue juga mau jadi penggila keripik sekarang.” Kata Lia kemudian menyambar toples keripik yang gue bawa,kemudian membawanya lari.

“ Woey,gue juga mau....!” teriak gue sambil mengejar Lia.

“Tunggu gue woey...!” Rino berlari mengejar kami.

Begitulah,akhirnya gue dapetin pujaan hati gue. Dan gue juga gak bisa mengelak kalau gue juga suka banget sama keripik. Inilah,sebagai pelajaran kita nggak usah nutup-nutupi apa dan siapa yang kita suka. Terbuka saja…





Biodata aku:

Namaku Haning Irameliyana,teman-temanku biasa manggil aku dengan sebutan Haning,Aning atau Ira. Aku lahir tanggal 26 januari 1991,di Pacitan. Sebuah kota kecil yang dijuluki sebagai kota 1001 goa.tahun 2003 aku lulus dari Sdku tercinta,SDN jeruk IV,2006 lulus dari SMPN 1 Kismantoro,tahun 2009 SMAN 1 Nawangan. Setelah lulus dari SMA aku sempat kuliah setahun di universitas dengan jurusan bahasa inggris,tapi kayaknya aku nggak begitu enjoy dengan kuliahku,makanya akhirnya aku pindah kuliah. Sekarang aku kuliah di surakarta,pengen mewujudkan salah satu dari beberapa cita-citaku. Hihihi,maklum cita-citaku banyak banget. akhirnya setelah ku timbang dan kuputuskan aku memilih jadi perawat aja. Pekerjaan yang menguras banyak waktu dan tenaga,tapi membawa berkah bagi banyak orang.

Aku suka mengarang sejak kecil. Sejak SD aku suka menulis. Menulis puisi,cerita pendek ataupun novel. Tapi hanya untuk konsumsi sendiri. Aku suka menulis. Dan berharap bisa menerbitkan ceritaku sendiri. Dan bisa bestt seller. Hihihi,satu dari salah satu impianku juga.

Itulah cerpen Cinta dari aneka remaja moga kalian suka ya, buat teman teman yang hobi nulis langsung aja kirim ke email admin aneka remaja ya, semakin cepat semakin baik hehhe

Minggu, 04 Maret 2012

IOD

ASAR TEORI
 Metode titrasi iodometri langsung (iodimetri) mengacu kepada titrasi dengan suatularutan iod standar. Metode titrasi iodometri tak langsung (iodometri) adalah berkenaandengan titrasi dari iod yang dibebaskan dalam reaksi kimia (Bassett, 1994).Larutan standar yang digunakan dalam kebanyakan proses iodometri adalah natriumthiosulfat. Garam ini biasanya berbentuk sebagai pentahidrat Na2S2O3.5H2O. Larutantidak boleh distandarisasi dengan penimbangan secara langsung, tetapi harus distandarisasidengan standar primer. Larutan natrium thiosulfat tidak stabil untuk waktu yang lama (Day& Underwood, 1981)Tembaga murni dapat digunakan sebagai standar primer untuk natrium thiosulfatdan dianjurkan apabila thiosulfat harus digunakan untuk penentuan tembaga. Potensialstandar pasangan Cu(II) – Cu(I), Cu2+ + e ? Cu+ Eo= +0.15 V (Day & Underwood, 1981).Karena harga E° iodium berada pada daerah pertengahan maka sistem iodium dapatdigunakan untuk oksidator maupun reduktor. I2 adalah oksidator lemah sedangkan iodidasecara relatif merupakan reduktor lemah. Jika Eo tidak bergantung pada pH (pH < eo="0.535" eo=" 6.21" eo=" +" ph =" 5,0">Dalam menggunakan metode iodometrik kita menggunakan indikator kanji dimanawarna dari sebuah larutan iodin 0,1 N cukup intens sehingga iodin dapat bertindak sebagaiindikator bagi dirinya sendiri. Iodin juga memberikan warna ungu atau violet yang intensuntuk zat-zat pelarut seperti karbon tetra korida dan kloroform. Namun demikan larutandari kanji lebih umum dipergunakan, karena warna biru gelap dari kompleks iodin–kanji bertindak sebagai suatu tes yang amat sensitiv untuk iodine.Dalam beberapa proses tak langsung banyak agen pengoksid yang kuat dapatdianalisis dengan menambahkan kalium iodida berlebih dan mentitrasi iodin yang
Laporan titrasi iodometri