ALAM MINERS....
Penyebaran
mikroorganisme yang tumbuh pada bahan hasil pertanian pada hasil
olahnya pada umumya terdiri dari bakteri, jamur/kapang, virus dan
disamping itu terdapat juga binatang satu sel. Pertumbuhan dan
perkembangan mikroorganisme dalam bahan (makanan), akan menyebabkan
perubahan-perubahan tertentu yaitu : perubahan yang bersifat fisik dan
dan kimiawi, sebagai contoh yaitu: konsistensi bahan menjadi lunak,
timbul gas atau aroma tertentu dan zat racun yang membahayakan. Jumlah
penyebaran bakteri/mikroorganisme pada bahan (makanan) yang sedang
mengalami pembusukan sangat bervariasi jumlahnya dan tidak sama jenis
(species)-nya serta tergantung pada: varietas, habitat, susunan kimia,
cara penanganan, suhu penyimpanan, dan lain-lain.
Pertumbuhan
mikroorganisme yang membentuk koloni dapat dianggap bahwa setiap koloni
yang tumbuh berasal dari satu sel, maka dengan menghitung jumlah koloni
dapat diketahui penyebaran bakteri yang ada pada bahan. Jumlah mikroba
pada suatu bahan dapat dihitung dengan berbagai macam cara, tergantung
pada bahan dan jenis mikrobanya. Ada 2 macam cara perhitungan jumlah
mikroba/bakteri, yaitu perhitungan secara langsung dan tidak langsung.
1. Perhitungan jumlah mikroba secara langsung
Jumlah
mikroba dihitung secara keseluruhan, baik yang mati atau yang hidup.
Berbagai cara perhitungan mikroba secara langsung menggunakan:
a. Counting chamber
b. Cara pengecatan dan pengamatan mikroskopik
c. Filter membrane
2. Perhitungan jumlah miroba secara tidak langsung
Jumlah
mikroba dihitung secara keseluruhan baik yang mati atau yang hidup atau
hanya untuk menentukan jumlah mikroba yang hidup saja, ini tergantung
cara-cara yang digunakan. Untuk menentukan jumlah miroba yang hidup
dapat dilakukan setelah larutan bahan atau biakan mikroba diencerkan
dengan factor pengenceran tertentu dan ditumbuhkan dalam media dengan
cara-cara tertentu tergantung dari macam dan sifat-sifat mikroba.
Perhitungan jumlah mikroba secara tidak langsung ini dapat dilakukan
dengan:
a. Menggunakan pemusing
b. Berdasarkan atas kekeruhannya
c. Menggunakan penghitung elektronik
d. Berdasarkan analisa kimia
e. Berdasarkan bobot kering
f. Menggunakan cara pengenceran
g. Menggunakan cara jumlah mikroba yang paling mungkin Most (Probable Number=MPN)
Turbidimeter
merupakan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan
sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba.
Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi
konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Metode pengukuran
turbiditas dapat dikelompokkan dalam tiga golongan , yaitu pengukuran
perbandingan intensitas cahaya yang dihamburkan terhadap intensitas
cahaya yang datang; pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalaman dimana cahaya mulai tidak tampak di dalam lapisan medium yang keruh. instrumen pengukur perbandingan Tyndall disebut sebagai Tyndall meter.
Dalam instrumen ini intensitas diukur secara langsung. Sedang pada
nefelometer, intensitas cahaya diukur deagan den-an larutan standar.
Turbidimeter meliputi pengukuran cahaya yang diteruskan. Turbiditas
berbanding lurus terhadap konsentrasi dan ketebalan, tetapi turbiditas
tergantung. juga pada warna. Untuk partikel yang lebih kecil, rasio
Tyndall sebanding dengan pangkat tiga dari ukuran partikel dan
berbanding terbalik terhadap pangkat empat panjang gelombangnya.
Prinsip
spektroskopi absorbsi dapat digunakan pada turbidimeter dan
nefelometer. Untuk turhidimeter, absorbsi akibat partikel yang
tersuspensi diukur sedangkan pada nefelometer, hamburan cahaya oleh
suspensilah yang diukur. Meskipun prcsisi metode ini tidak tinggi tetapi
mempunyai kegunaan praktis, sedangkan akurasi pengukuran tergantung
pada ukuran dan bentuk partikel. Setiap instrumen spektroskopi absorbsi
dapat digunakan untuk turbidimeter, sedangkan nefelometer kurang sering
digunakan pada analisis anorganik. Pada konsentrasi yang lebih tinggi,
absorbsi bervariasi secara Tinier terhadap konsentrasi, sedangkan pada
konsentrasi lebih rendah untuk sistem koloid Te dan SnCl2, tembaga ferosianida dan
sulfida-sulfida logam berat tidak demikian halnya. Kelarutan zat
tersuspensi seharusnya kecil. Suatu gelatin pelindung koloid biasanya
digunakan untuk membentuk suatu dispersi koloid yang seragam dan stabil.
Cara
ini merupakan perhitungan kerapatan suatu materi sel didalam larutan
yang diberi cahaya. Kualitas yang diberikan cahaya identik dengan
kerapatan materi sel yang berada dalam larutan
Serapan (A) yang diperoleh adalah :
A = 2 – log % T
Dimana :
A = Serapan
T = Transimisi
Beberapa
senyawaan yang tak-dapat-larut, dalam jumlah-jumlah sedikit, dapat
disiapkan dalam keadaan agregasi sedemikian sehingga diperoleh suspensi
yang sedang-sedang stabilnya. Sifat-sifat dari suspensi akan
berbeda-beda menurut konsentrasi fase terdispersinya. Bila cahaya
dilewatkan melalui suspensi tersebut, sebagian dari energi radiasi yang
jatuh dihamburkan dengan penyerapan, pemantulan, pembiasan, sementara
sisanya ditransmisi (diteruskan). Pengukuran intensitas cahaya yang
ditransmisi sebagai fungsi dari konsentrasi fase terdispersi adalah
dasar dari analisis turbidimetri. Dalam membuat kurva kalibrasi
dianjurkan dalam penerapan turbidimetri karena hubungan antara
sifat-sifat optis suspensi dan konsentrasi fase terdispersinya paling
jauh adalah semi empiris. Agar kekeruhan (turbidity) itu dapat diulang
penyiapannya haruslah seseksama mungkin, endapan harus sangat halus.
Intensitas cahaya bergantung pada banyaknya dan ukuran partikel dalam
suspensi sehingga aplikasi analitik dapat dimungkinkan
Prinsip
spektroskopi absorbsi dapat digunakan pada turbidimeter, dan
nefelometer. Untuk turbidimeter, absorpsi akibat partikel yang
tersuspensi diukur sedangkan pada nefelometer, hamburan cahaya oleh
suspensilah yang diukur. Meskipun presisi metode ini tidak tinggi tetapi
mempunyai kegunaan praktis, sedang akurasi pengukuran tergantung pada
ukuran dan bentuk partikel. Setiap instrument spektroskopi absorpsi
dapat digunakan untuk turbidimeter, sedangkan nefelometer memerlukan
resptor pada sudut 90oC terhadap lintasan cahaya. Metode nefelometer
kurang sering digunakan pada analisis anorganik. Pada konsentrasi lebih
tinggi, absorpsi bervariasi secara linear terhadap konsentrasi,
sedangkan pada konsentrasi lebih rendah untuk sistem koloid Te dan
SnCl2, tembaga ferrosianida dan sulfide-sulfida logam berat tidak
demikian halnya. Kelarutan zat tersuspensi seharusnya kecil. Suatu
gelatin pelindung koloid biasanya digunakan untuk membentuk suatu
disperse koloid yang seragam dan stabil (Khopkar, 1990). Turbiditas yang
diakibatkan suatu suspensi adalah :
S = log
Di mana S = turbidans,
Persamaan-persamaan
ini berlaku untuk larutan encer. Untuk radiasi monokromatis α, K, d, λ
adalah tetapan sehingga persamaan diatas dapat diringkus menjadi :
S ∞ bc atau S = Kbc
Persamaan
ini sepadan dengan hukum Beer, Aplikasi teknik turbidimeter cukup luas,
misalkan dalam studi pencemaran air, jumlah sulfat dalam air dapat
diukur dengan turbidimeter. Penentuan sulfat dalam air laut, dapat
dilakukan dengan mengubah sulfat menjadi suatu partikel yang tersuspensi
dalam air laut tersebut, sehingga memungkinkan dilakukannya analisa
secara turbidimetri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar