Minggu, 04 Maret 2012

IOD

ASAR TEORI
 Metode titrasi iodometri langsung (iodimetri) mengacu kepada titrasi dengan suatularutan iod standar. Metode titrasi iodometri tak langsung (iodometri) adalah berkenaandengan titrasi dari iod yang dibebaskan dalam reaksi kimia (Bassett, 1994).Larutan standar yang digunakan dalam kebanyakan proses iodometri adalah natriumthiosulfat. Garam ini biasanya berbentuk sebagai pentahidrat Na2S2O3.5H2O. Larutantidak boleh distandarisasi dengan penimbangan secara langsung, tetapi harus distandarisasidengan standar primer. Larutan natrium thiosulfat tidak stabil untuk waktu yang lama (Day& Underwood, 1981)Tembaga murni dapat digunakan sebagai standar primer untuk natrium thiosulfatdan dianjurkan apabila thiosulfat harus digunakan untuk penentuan tembaga. Potensialstandar pasangan Cu(II) – Cu(I), Cu2+ + e ? Cu+ Eo= +0.15 V (Day & Underwood, 1981).Karena harga E° iodium berada pada daerah pertengahan maka sistem iodium dapatdigunakan untuk oksidator maupun reduktor. I2 adalah oksidator lemah sedangkan iodidasecara relatif merupakan reduktor lemah. Jika Eo tidak bergantung pada pH (pH < eo="0.535" eo=" 6.21" eo=" +" ph =" 5,0">Dalam menggunakan metode iodometrik kita menggunakan indikator kanji dimanawarna dari sebuah larutan iodin 0,1 N cukup intens sehingga iodin dapat bertindak sebagaiindikator bagi dirinya sendiri. Iodin juga memberikan warna ungu atau violet yang intensuntuk zat-zat pelarut seperti karbon tetra korida dan kloroform. Namun demikan larutandari kanji lebih umum dipergunakan, karena warna biru gelap dari kompleks iodin–kanji bertindak sebagai suatu tes yang amat sensitiv untuk iodine.Dalam beberapa proses tak langsung banyak agen pengoksid yang kuat dapatdianalisis dengan menambahkan kalium iodida berlebih dan mentitrasi iodin yang
Laporan titrasi iodometri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar